intsiawati.com–Anggota DPD RI Dapil Riau Intsiawati Ayus SH MH mengajak semua pihak mengedepankan aspek rasional terhadap rencana menjadikan Rusunawa Rejosari sebagai tempat isolasi suspect Covid-19. Dia menilai Rusunawa yang terletak di kelurahan Bambu Kuning, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru ini secara umum saat ini belum siap untuk menjadi penampungan suspect Covid-19.
“Mari kita semua bertindak rasional. Rusunawa ini fasilitasnya masih minim. Masih belum memenuhi syarat sebagai penampungan suspect Covid-19. Sebab penggunaan Rusunawa sebagai Karantina Fasilitas Khusus (KFK) pada dasarnya adalah memfungsikan sebagai RS Darurat Covid-19 yang mensyaratkan tersedianya sarana dan prasarana medis,” ujar Iin, panggilan akrab Instiawati Ayus saat berada di lokasi Rusun Rejosari, jalan Kampung Baru, Kelurahan Bambu Kuning, Tenayan Raya, Pekanbaru, Selasa (7/4/2020).
Saat berada di lokasi Rusun Rejosari, Iin didampingi oleh Purnomo (Ketua RW 09, Kelurahan Bambu Kuning, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru) dan beberapa anggota ormas Rumpun Melayu Bersatu-Laskar Hulubalang Melayu Riau (RMB-LHMR) dan IPM. Hadir pula staf UPTD Rusunawa Kota Pekanbaru, Staf Dinas PU Pemkot Pekanbaru.
Mengutip penjelasan Ketua RW, Iin mengungkapkan bahwa lokasi Rusunawa ini dikelilingi pemukiman dan berdekatan dengan SMPN 38 Pekanbaru. Setiap sore di areal Rusunawa Rejosari ini anak-anak bermain bola dan sepeda. Selain itu kawasan ini juga langganan banjir saat musim penghujan. Rusunawa Rejosari terdiri tiga blok (tower). Setiap blok terdiri 92 kamar.
“Sarana umum yang dibangun Dinas PU sudah ada. Namun fasilitas medis masih sangat minim. Jadi belum memadai untuk menjadi penampungan suspect Covid-19 yang merupakan penyakit menular yang membutuhkan penanganan medis ketat. Bagaimana alur jalan untuk Ambulan, pengaturan ruang isolasi yang harus steril, serta berbagai syarat medis lainnya belum terpenuhi,” papar Iin.
Kunjungan Iin itu berkaitan dengan rencana pemerintah untuk menjadikan Rusunawa Rejosari sebagai ruang isolasi suspect Covid19. Namun, warga sekitar menyampaikan aspirasi kepada Iin yang intinya menolak rencana tersebut. Warga khawatir dengan dijadikannya Rusunawa Rejosari bisa ikut tertular atau ikut terinfeksi virus Covid-19.(ris)